Wednesday, November 22, 2006

Duh Jerawat...obatnya susah amat

Akhir-akhir ini saya sering sekali jerawatan, sepertinya saya sekarang sedang mengalami fase jerawat dimana mana , padahal umur saya itu DUA DELAPAN, masa ABG akil balik itu udah lewat lamaaaa sekali.

Saya sudah berusaha meninggalkan baik yang mitos mupun yang bukan tentang jerawat. Merokok ? jarang. Makanan pedas dan berminyak ? menu saya sekarang ini tempe dan sayur. Jarang olahraga ? saya naik sepeda 5 km tiap harinya. Perawatan wajah ? eits jangan salah, saya rajin cuci muka dan facial. Saya sudah mencoba beberapa dokter kulit, tapi mereka saya tinggalkan karena ternyata nggak ngaruh, saya toh tetap jerawatan. Kalau sudah begini saya pasrah saja untuk facial meski sakit. Biasanya setelah satu jam penuh meringis dan air mata, muka saya mendingan meski dua minggu berikutnya musim jerawat bersemi kembali.

Waktu saya berbaring, saya menanyakan hal iseng (yang saya sudah tahu kira-kira jawabannya), “ Mbak jerawat itu karena apa ya, saya cape deh , perasaan saya sudah nggak umurnya jerawatan". Mbak yang meladeni saya awalnya diam , lalu bertanya. “Umur berapa sih Mbak?”, sambil membalurkan cairan putih ke muka saya dan memijatnya. “ 28 “, jawab saya dengan mulut yang susah terbuka. “ Ah masa sih, saya kira masih kuliahan” (ini bener lho dia yang bilang, dan ini bukan pertama kali orang bilang begitu tentang saya he he he ). Tak lama kemudian sambil memijat perlahan muka saya, dengan kalem dia bilang, “ Gampang Mbak obatnya jerawat itu, kalo udah 28 sih kawin aja”. Saya tidak tersedak karena tidak sedang minum, (ah standar banget tersedak, kayak di film film aja). Sebagai ganti tersedak saya protes, Mbak ini rese banget, itu solusi yang paling susah tauk !.

Karena kawin itu masih di awang awang buat saya, sepertinya saya harus terbiasa berjerawat. Bahkan saya bisa memprediksi berapa lama saya harus begini, dan hasilnya cuma satu, riset percintaan menyatakan kalau saya harus s a b a r …. Fiuh, menyebalkan sekali jerawat ini, kalau ada cara lain pasti saya akan cari dan usaha kemana saja. Sayang, obat itu nggak dijual, kalaupun punya resep obatnya, saya tidak tahu harus menebus di apotik mana. Anda tahu?

No comments: