Thursday, November 02, 2006

Sekali .... Tetap .....


Saya itu penakut setengan mati, untuk mandi saja saya pernah minta ditunggui oleh tiga orang teman. Padahal saat itu di rumah itu sedang ada acara, jadi banyak orang. Saya kadang-kadang memang terlalu.

Herannya, saya malah jatuh cinta sama rumah kontrakan penuh simbol horor. Rumah tua dengan halaman besaaaaar. Tepat di depan rumah ada pohon kamboja yang menurut saya cantik. Apalagi kalau bunganya sedang berguguran jatuh diatas rumput hijau di halaman saya, paduan yang sering bikin saya berlama-lama di teras rumah.. Di samping rumah tumbuh pohon-pohon pisang yang menghiasi sebuah sumur timba. Kalau saya pulang malam, rumah saya temaram dan mereka eyecatching sekali. Tapi entah kenapa saya tidak terlalu takut. Saya kadang malah melihat mereka dengan sengaja. Saya nyaman-nyaman saja tidur sendiri.

Tapi ada peristiwa yang menggoda keberanian saya. Hari itu saya menemukan bendera putih di ujung jalan menuju rumah saya. Saya terkesiap, waduh siapa yang meningggal. Saya dengan penasaran berjalan ke arah rumah, dari jauh saya melihat banyak kursi plastik berjejer, sepertinya di dekat rumah. Semakin dekat semakin jelas, banyak orang berkerumun tepat di depan rumah saya. Saya kaget setengah mati ketika ada keranda kosong tepat di halaman rumah saya. “ Yang meninggal depan rumah situ, Mbak “ kata Nana tetangga saya. Saya cepat-cepat berganti baju dan melayat ke rumah yang terletak di gang depan rumah saya. Kakek yang meninggal itu sudah berumur hampir seratus tahun. Saya merasa lebih tenang setelah melayat. Saya merasa sudah ‘kenalan’ dengan yang meninggal, jadi jangan diganggu ya Eyang.

Ketika menginjak halaman rumah, saya tidak tahu harus ngomong apa karena pohon pisang di samping rumah ditebang dan sisanya dibiarkan begitu saja. Pohon pisang itu letaknya tepat di samping jendela saya. Di balik jendela yang itu juga adalah pojok membaca favorit saya. Saya menaruh sofa empuk lengkap dengan buku-buku bacaan kesayangan. Jadi hari itu saya yang "berani" absen membuka jendela dan memilih untuk ngungsi ke rumah teman beberapa hari. Ternyata sekali penakut tetap penakut…

No comments: